88 Pada Densus 88

Detasemen Khusus 88 atau Densus 88 adalah satuan khusus Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk penanggulangan teroris di Indonesia. Pasukan khusus berompi merah ini dilatih khusus untuk menangani segala ancaman teror, termasuk teror bom. Beberapa anggota juga merupakan anggota tim Gegana.
Detasemen 88 dirancang sebagai unit antiteroris yang memiliki kemampuan mengatasi gangguan teroris mulai dari ancaman bom hingga penyanderaan. Densus 88 di pusat (Mabes Polri) berkekuatan diperkirakan 400 personel ini terdiri dari ahli investigasi, ahli bahan peledak (penjinak bom), dan unit pemukul yang di dalamnya terdapat ahli penembak jitu. Selain itu masing-masing kepolisian daerah juga memiliki unit antiteror yang disebut Densus 88, beranggotakan 45-75 orang, namun dengan fasilitas dan kemampuan yang lebih terbatas. Fungsi Densus 88 Polda adalah memeriksa laporan aktivitas teror di daerah. Melakukan penangkapan kepada personel atau seseorang atau sekelompok orang yang dipastikan merupakan anggota jaringan teroris yang dapat membahayakan keutuhan dan keamanan negara R.I.

Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen



Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang dihadapinya. Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek (compensatory decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen (non-compensatory decision rule), yang setelah konsumsi akan dievaluasi kembali.

1. MODEL-MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a.      Model Perilaku Pengambilan keputusan
·                    Model Ekonomi yang dikemukakan oleh ahli ekonomi klasik dimana keputusan orang itu rasional, yaitu berusaha mendapatkan keuntungan marginal sama dengan biaya marginal atau untuk memperoleh keuntungan maksimum

Segmentasi Pasar Dan Analisis Demografi

A. SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar adalah pembagian suatu pasar yang heterogen kedalam satuan-satuan pembeli yang homogen, dimana kepada setiap satuan pembeli yang homogen tersebut dijadikan sasaran pasar yang dicapai dengan marketing mix tersendiri. Dengan demikian yang semula pasarnya satu dan luas,kemudian dibagi-bagi atau disegmentasi oleh pemasar menjadi beberapa bagian pasar yang sifatnya homogen. Homogenitas pasar tersebut dicari dan ditentukan sendiri oleh pihak pemasar.
Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:

- Pasar lebih mudah dibedakan
Setiap produk yang dihasilkan adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar produk tersebut dapat diterima tentunya haruslah sesuai dengan selera konsumen. Sedangkan dilain pihak dengan keadaan pasar yang heterogen dan selera konsumen yang selalu berkembang tentunya sulit untuk dapat diikuti oleh perusahaan secara terus menerus. Dalam hal ini perusahaan akan cenderung mencari sekelompok konsumen yang sifatnya homogen sehingga lebih mudah untuk memahami selera konsumen. Dengan demikian pasar lebih mudah dibedakan dengan kelompok pasar yang lain.

- Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baik
 

Proses Uji Ketahanan Helm Motor GP


keselamatan menjadi hal pertama yang jadi perhatian FIM. Sebagai alat pengaman utama pembalap, tak sembarang helm bisa berlaga di MotoGP.

Adalah Snell foundation, sebuah lembaga khusus untuk menilai kelayakan helm yang digandeng FIM demi menjaga keselamatan pembalap. Ada banyak syarat yang ditetapkan Snell sebelum sebuah helm bisa ikut membalap.

berikut adalah sekilas tentang Snell Foundation

"The Snell Memorial Foundation memiliki salah satu fasilitas pengujian helm yang paling canggih dan tersibuk di dunia. California laboratorium pengujian helm Snell adalah salah satu dari sedikit di Amerika Serikat terakreditasi untuk ISO 17025 oleh Asosiasi Amerika untuk Akreditasi Laboratorium (A2LA) .

Sebelum helm bisa bersertifikat-Snell, helm itu diuji dalam fasilitas uji state-of-the-art Snell. Snell teknisi melakukan berbagai tes untuk menentukan kinerja helm dan kemampuan untuk tetap di kepala dalam kondisi lingkungan yang berbeda - ambien, semisal dalam kondisi basah, panas, dingin. Tergantung pada aplikasi dan standar, setiap helm harus lulus semua atau beberapa tes "


Salah satu yang utama adalah keharusan Helm memiliki lapisan polystyrene dengan tingkat ketebalan 2,5 cm. Lapisan inilah berfungsi meredam benturan saat terjadi kecelakaan.
Berikut rincian tahap tahap helm untuk Motogp diuji

  1. Impact Test ( Uji Benturan )
  2. Positional Stability ( Uji Kekuatan Tali Pengaman Agar Tidak Lepas)
  3. Dynamic Retention Test ( Uji Kekuatan Tali Pengaman Ketika Jatuh )
  4. Chain Bar Test ( Uji Pelindung Dagu )
  5. Shell Penetration Test ( Uji Benturan Tingkat Lanjut )
  6. FaceShield Penetration Test ( Uji Kaca Pelindung )
  7. Flame Resistance Test. ( Uji Suhu )

Berikut Vidio nya