Ritual Cara Melihat Hantu

Halo Guys... apakah kalian pernah memiliki keinginan dapat melihat hantu seperti anak2 indigo?? jika iya, berikut ad sedikit cara ritual, yang mungkin temen2 sekalian bisa mencobanya... 
Jadi Di Jepang ada sebuah ritual yang dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah rumah berhantu atau tidak. Dengan melakukan ritual ini, dipercaya kalian bisa melihat hantu atau arwah penasaran yang mendiami rumah kalian.
Ritual ini harus dilakukan ketika kalian berada sendirian di rumah. Pastikan tak ada orang yang ada di dalam rumah atau masuk ke rumah ketika kalian melakukannya.
Penasaran dengan cara melihat hantu ala Jepang? Ini dia caranya!
1. Kalian harus berada sendirian di rumah. Lakukan di tempat yang sepi. Kalian bisa duduk di kursi atau berada dalam posisi tidur.
2. Tutup mata, dan bayangkan rumah tempat kalian lahir dan dibesarkan.
3. Bayangkan kalian berada di luar rumah, di depan pintu masuk. Kemudian dalam bayangan tersebut, buka pintunya lalu masuklah ke rumah.
4. Masih dalam bayangan tersebut, berkelilinglah ke setiap penjuru rumah mengikuti arah jarum jam. Buka semua pintu dan jendela di rumah kalian itu, satu demi satu.
5. Setelah selesai, kembali lagi ke tempat-tempat yang sudah kalian datangi dalam rumah kebalikan dengan arah jarum jam. Tutup lagi jendela yang tadi telah kalian buka, satu demi satu.
6. Keluar dari rumah lewat pintu depan, pintu yang tadi kalian masuki, kemudian buka mata kalian.
Nah, jika kalian sudah melakukan langkah-langkah di atas, saatnya kalian menjawab pertanyaan ini: "Ketika berjalan berkeliling rumah dalam bayangan tadi, apakah kalian melihat ada sosok aneh yang ada di dalam rumah? Jika tidak, adakah gumpalan atau bayangan hitam di sekitar rumah kalian?"
Jika iya, itu adalah makhluk lain yang tengah tinggal dan berada di dalam rumah kalian. Bagaimana, berani mencobanya?

Kecurangan SPBU Pertamina "lagi"

Halo temen-temen... lagi nih, ane mau share pengalaman dari kaskuser ketika mengisi bensin di SPBU...
kalian pernah ga sih isi bensin misal 100ribu... tapi setelah di pakai beberapa hari, bensinya lebih cepat habis tidak seperti biasanya...nah berawal dari iseng2 baca informasi di kaskus lounge tadi, ane nemuin thread bagus yang berisi tentang pengalaman kaskuser di dalam mengisi bensin di SPBU pertamina.. langsung di simak saja yah :D

INFORMASI

Cara Penipu memiliki rekening Bank

halo temen2 semua... kali ini ane mau sedikit berbagi informasi tentang "bagaimana sih cara penipu yang menggunakan atm itu dapat membuka buku tabungan di bank" karena kalian pasti tahu dong, untuk membuka suatu tabungan, haruslah menggunakan data dan identitas asli pemilik buku tabungan.. lantas, masa iya sih mau nipu menggunakan identitas asli?? nah td ga sengaja ane dpt informasi dri kaskus lounge mengenai bagaimana sebenarnya penipu itu mendapatkan buku tabungan dari bank... langsung di simak saja ya :D :D

Informasi
disini ane akan jabarkan cara kerja mrk, ane tahu hal ini soalnya istri ane kerja di salah satu bank swasta di jkt.

pasti sdh tdk asing lg buat kaskuser ttg penipuan yg sifatnya transfer uang, sbg contoh undian berhadiah, yg ujung2nya si calon korban akan digiring ke atm dan diperdaya utk mentransfer uang. utk itu mrk memerlukan rekening asli dgn nama org lain.

skenarionya adalah mrk membuka lowongan pekerjaan di surat kabar. bbrp hr yg lalu ane baca seorang kaskuser yg mendapatkan panggilan kerja dr sebuah perusahaan besar berskala internasional, dan setelah diteliti ternyata itu sebuah penipuan.

ane pun dulu jg pernah ngelamar kerja dr koran, dan intinya mrk blg ada training dgn biaya sekian, ane sih udeh langsung curiga kayaknya ini penipuan deh, soalnya tdk ada sebuah perusahaanpun yg memungut biaya trining dr calon karyawannya, yg ada justru perusahaan yg kasih kompensasi buat calon karyawannya.

anggap saja agan yg melamar kerjaan, mrk akan blg gaji akan di transfer ke rekening, maka agan akan di bawa ke salah satu bank utk buka rekening. biasanya mrk akan mencari calon korbannya itu yg baru aja punya KTP (sekitar 17thn krn biasanya msh kurang waspada). si penipu jg tentunya hrs punya modal dulu utk buka rekening, krn ada bank yg setoran awalnya cukup tinggi yaitu 500rb. tp dr mana modalnya? yaitu td, mrk menunggu agan2 yg ketipu utk transfer uang.

tp setelah rekening dibuat, yg pegang buku dan kartu atm itu bukan agan, mereka lah yg akan pegang dgn alasan mau di masukin dulu datanya ke kantor.

setelah 2 atau 3 hr biasanya mrk akan blg agan tdk lulus, atau bahkan ada yg di cuekin aja. tp bagaimana dgn agan? apakah agan sdh keluar uang? sdgkan uang setoran pake uang mrk. tentu agan gak merasa rugi, (lah wong gak keluar uang kok), dan agan tentu hanya akan fokus kemasalah diterima atau tidak di perusahaan itu, krn mmg itulah yg agan tunggu2.

nah disitulah mrk sdh memegang buku rekening dan kartu atm agan, dan mrk tinggal melanjutkan aksi mrk yg lainnya.

jd bagi kaskuser yg lainnya, jgn mudah percaya dgn lamaran kerja di koran yg isinya memerlukan pegawai sekian org. atau skrg sdh lbh canggih lg, dgn blg trainingnya di luar kota yg jauh, dan agan hrs brgkt naik pesawat, agan disuruh setor biaya tiket, nanti akan dikembalikan di tempat training, yah pokoknya skrg ini walaupun ada panggilan kerja, jgn langsung gelap mata krn agan nganggur, kl agan bisa ngaskus, tentu agan bisa browsing di internet ttg perusahaan yg manggil agan, atau berdiskusilah dgn kaskuser lainnya.

jd jgn mudah memberikan KTP kita kpd org yg tdk kita kenal. kalaupun ada kaskuser yg dulu pernah mengalami hal ini, segera datang ke bank dulu waktu buat rekening, bawa KTP, terus ceritain aja kejadiannya, pihak bank pasti akan periksa semua dokumen dan mutasi di rekening. dan biasanya jg akan memeriksa rekaman cctvnya, siapa tahu dr situ bisa ketahuan siapa pelakunya dan rekening atas nama agan bisa segera ditutup.

Sumber

Sikap Motivasi dan Mawas Diri

PENGERTIAN MOTIVASI
Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam diri individu yang menyebabkan mereka berperilaku dengan cara yang menjamin tercapainya suatu tujuan. Semakin wirausahawan mengerti perilaku anggota organisasi. semakin mampu mereka mempengaruhi perilaku tersebut dan membuatnya lebih konsisten dengan pencapaian tujuan organisasional. Karena produktivitas danlam semua organisasi adalah hasil dari perilaku anggota organisasi, mempengaruhi perilaku ini adalah kunci bagi wirausahawan untuk meningkatkan produktivitas.

MODEL MOTIVASI
Berbagai model yang menguraikan bagaimana motivasi terjadi telah dikembangkan, 3 model tersebut adalah:

Sumber Daya Konsumen Dan Pengetahuan

Sumber Daya Konsumen
Sumber daya konsumen adalah segala sumber daya konsumen yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk maupun jasa. Sumber daya konsumen ada 3 yaitu sumber daya ekonomi, sumber daya sementara, sumber daya kognitif.

1. Sumber Daya Ekonomi

Pembelian pada prilaku konsumen

Perilaku Konsumen menurut Schiffman, Kanuk (2004, p. 8) adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen dalam pencarian akan pembelian, penggunaan, pengevaluasian, dan penggantian produk dan jasa yang diharapkan dapat memuaskan kebutuhan konsumen.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
Faktor Sosial
a. Group
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp. 203-204).
b. Family Influence
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).
c. Roles and Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135).

Faktor Personal
a. Economic Situation
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).
b. Lifestyle
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)
c. Personality and Self Concept
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).
d. Age and Life Cycle Stage
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)
e. Occupation
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).

Faktor Psychological
a. Motivation
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).
b. Perception
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).
c. Learning
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).
d. Beliefs and Attitude
Beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145).

Faktor Cultural
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
a. Subculture
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202).
b. Social Class
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).

Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk
3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian (Engel, F. James, et.al , 2001, pp.127-128)

Motivasi Pembelian Pada Perilaku Konsumen

Kegunaan dari mengetahui motivasi Pembelian adalah untuk mengidentifikas perilaku pelanggan sehingga dapat diketahui pola pembelian, agar penjualan dapat lebih berhasil, yang terdiri dari:

1. Motivasi pembelian adalah motif membeli dan keinginan umum naluriah manusia, yaitu alasan atau sebab seseorang melakukan pembelian, dengan tujuan memenuhi kebutuhannya, yaitu:
a. Akal (rasional)
b. Pelayanan toko (service)
c. Kebutuhan mendesak

2. Faktor intern (dalam) dan Ekstern (luar)
3. Psikologis

1. Motivasi pembelian
a. Akal (rasional)
Pembelian produk yang disertai dengan pemikiran bahwa produk yang dibeli memang dibutuhkan, dan sesuai dengan kemampuan daya beli yang dimilikinya

b. Pelayanan toko (service)
Keinginan membeli produk timbul akibat dari pelayanan yang memuaskan, baik dari kualitas produknya maupun fasilitas yang disediakan pihak toko

c. Kebutuhan mendesak
Keingian membeli produk karena memang merupakan kebutuhan yang mendesak dan harus diadakan, misalnya pengendara motor, waktu musim hujan membutuhkan jas hujan


2. Faktor ekstern/luar
Pembelian dilakukan karena pengaruh dari:
a. Orang yang pertama mempunyai ide atau gagasan (initiator)
b. Orang yang mempengaruhi keputusan pembelian (influencer)
c. Orang yang menentukan sebagian atau keseluruhan pembelian (Key)
d. Orang yang melaksanakan pembelian (purchaser)

Sumber:
http://118.98.219.138/edukasinet/files/smk/mp_271/materi02a.html

Evaluasi Alternatif Sebelum Pembelian

KONSEP DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN KONSUMEN
Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang konsumen harus memilih produk dan/atau jasa yang akan dikonsumsinya. Banyaknya pilihan yang tersedia, kondisi yang dihadapi, serta pertimbangan-pertimbangan yang mendasari akan membuat pengambilan keputusan satu individu berbeda dari individu lainnya. Pada saat seorang konsumen baru akan melakukan pembelian yang pertama kali akan suatu produk, pertimbangan yang akan mendasarinya akan berbeda dari pembelian yang telah berulang kali dilakukan. Pertimbangan-pertimbangan ini dapat diolah oleh konsumen dari sudut pandang ekonomi, hubungannyadengan orang lain sebagai dampak dari hubungan sosial, hasil analisa kognitif yang rasional ataupun lebih kepada ketidakpastian emosi (unsur emosional).